Senin, 26 Maret 2012

MAKALAH KONFLIK NASIONAL

Konflik Nasional


BAB 1
Pendahuluan
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
















BAB 2
Rumusan Masalah

·        Apa yang menyebabkan terjadinya konflik ?
·        Konflik apa yang pernah terjadi di Indonesia ?
·        Cara mengatasi konflik tersebut ?
















BAB 3
Pembahasan masalah
A. Penyebab konflik
  1. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
  1. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.

      3. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang.

            4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat,
B. Konflik yang pernah terjadi di Indonesia
  1. Konflik Poso
 awal mula terjadinya konflik karena adanya demokrasi yang secara tiba-tiba terbuka dan membuat siapapun pemenangnya akan ambil semua kekuasaan. konflik sosial yang terjadi di poso adalah bagian dari konflik individu yang dalam masyarakat yang secara dinamis tidak dapat dipisahkan dan bertalian satu sama lain. Pendapat mengenai akar dari masalah yang bertumpu pada subsistem budaya dalam hal ini menyangkut soal suku dan agama.
  1. Konflik Sampit
Insiden antara warga Dayak dan Madura. Konflik besar terakhir terjadi antara Desember 1996 dan Januari 1997 yang mengakibatkan 600 korban tewas. Ada sejumlah cerita yang menjelaskan insiden kerusuhan tahun 2001. Satu versi mengklaim bahwa ini disebabkan oleh seranganpembakaran sebuah rumah Dayak. Rumor mengatakan bahwa kebakaran ini disebabkan oleh warga Madura dan kemudian sekelompok anggota suku Dayak mulai membakar rumah-rumah di permukiman Madura.
  1. Konflik Indonesia dan Malaysia
Hubungan Republik Indonesia dengan Malaysia, saat ini berada dalamsituasi menghangat, menyusul klaim Malaysia terhadap blok Ambalat di lautSulawesi. Hal ini berawal dari penjualan hak eksplorasi blok Ambalat yangkaya minyak oleh perusahaan minyak Malaysia, Petronas kepada perusahaanminyak Belanda, Shell. Indonesia merasa yakin kawasan blok Ambalat initermasuk ke dalam wilayah NKRI, dan bahkan sebelumnya pemerintah RIsudah menjual hak eksplorasi minyak di kawasan ini kepada perusahaanminyak Unocal. Secara diplomatic, RI sudah melayangkan protes resmikepada pemerintah Malaysia. Namun, yang agak mengkhawatirkan,kekuatan militer kedua negara sudah mulai terlibat dalam konflik.
C.   Cara mengatasi konflik
1. Elimination, yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat di dalam konflik, yang diungkapkan dengan ucapan antara lain : kami mengalah, kami keluar, dan sebagainya.
2. Subjugation atau domination, yaitu orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar untuk
dapat memaksa orang atau pihak lain menaatinya. Sudah barang tentu cara ini bukan suatu cara pemecahan yang memuaskan bagi pihak-pihak yang terlibat.
3. Majority rule, yaitu suara terbanyak yang ditentukan melalui voting untuk mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan argumentasi.
4. Minority consent, yaitu kemenangan kelompok mayoritas yang diterima dengan senang hati oleh kelompok minoritas. Kelompok minoritassama sekali tidak merasa dikalahkan dan sepakat untuk melakukan kerja sama dengan kelompok mayoritas.
5. Kompromi, yaitu jalan tengah yang dicapai oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam konflik.
6. Integrasi, yaitu mendiskusikan, menelaah, dan mempertimbangkan kembali pendapat-pendapat sampai diperoleh suatu keputusan yang memaksa semua pihak.









BAB 4
Penutup
4. Kesimpulan  
 
Konflik merupakan hal yang tidak bisa dihindari dalam sebuahorganisasi hal ini disebabkan oleh banyak faktor yang pada intinya karenaorganisasi terbentuk dari banyak individu dan kelompok yang sudah pastimemiliki sifat dan tujuan-tujuan yang berbeda satu sama lain.

Konflik bisa terjadi baik dengan dirinya individu sendiri maupundengan individu yang lain atau dengan kelompok lain. Selain dari sisiindividu konflik juga bisa terjadi antara kelompok bahkan antar organisasi.

Konflik bisa terjadi pada situasi atasan dengan bawahan, sesamakaryawan, antara staf dengan garis peranan juga antar perintah yangdatang dari dua pihak yang saling berbenturan.

Karena konflik merupakan hal yang kerap kali muncul dan tidak dapatdihindari maka perlu adanya suatu manajemen yang mengelola konflik agartidak terjadi meluas dan lebih banyak mengeluarkan dampak positifnya.

Konflik tidak selalu menimbulkan dampak negatif tapi juga bisamenimbulkan dampak positif. Oleh karena itu dalam manajemen konflikdiperlukan adanya gaya dan metode yang dapat digunakan baik untukmenstimulasi, mengurangi maupun menyelesaikan konflik. Sekali pun padadasarnya metode-metode yang telah dikemukakan tidak selalu berhasildengan baik

5. Saran
Jagalah diri kita masing masing agar idak terjerumus dan akhirnya menjadi konflik yang berkepanjangan..!!!





KONFLIK NASIONAL













       






Nama Kelompok
6.    Sigit Mubarok A. R.    (26)
7.    Slamet Haryadi           (27)
8.    Suratto                         (28)
9.    Ryan Hermanto                   (25)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar